Jumat, 31 Agustus 2012

Hikmah Salam

Al Quran dengan hukum dan arahannya yang agung, meletakkan pilar-pilar asasi untuk membangun masyarakat yang saling mencintai sesama sebagaimana mencintai sendiri. Rasa cinta ini mungkin terwujud manakala hati mereka bersih dari sifat permusuhan dan dengki.

Tak diragukan lagi, seorang muslim yang memulai salam kepada muslim lainnya yang lalu membalas salamnya, pada dasarnya sedang berusaha untuk mempererat ikatan cinta dan kasih sayang.

Dalam sejumlah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan hikmah ucapan salam. Abdullah bin Az Zubair RA meriwayatkan bahwa Muhammad SAW bersabda:
"Penyakit umat terdahulu, seperti kebencian dan kedengkian, akan menular kepadamu. Kebencian adalah pencukur; bukan pencukur rambut melainkan pencukur agama. Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, kalian takkan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian takkan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitaukan sesuatu yang menyebabkan kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)
Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda:
"Terdapat 3 perkara yang dapat menjernihkan cinta kasih saudaramu kepadamu; bila bertemu, ucapkanlah salam; lapangkanlah untuknya dalam majelis; dan panggilah dirinya dengan panggilan yang disukainya." (HR Muslim)
 
Abu Yusuf Abdullah bin Salam RA menuturkan bahwa dirinya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan (kepada fakir miskin), dan shalatlah pada waktu malam ketika orang sedang tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat." (HR Muslim)
 

Artinya, mereka masuk surga tanpa hisab. Keadaan mereka seperti orang-orang yang bersabar, kekasih Allah SWT yang shaleh, para ulama yang membimbing insan menuju jalan Allah SWT, serta para syuhada yang berjihad di jalan Allah SWT dan gugur di jalanNya pula.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gunakanlah Bahasa yang Santun