"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah (Muhammad) itu suri tauladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) dari Allah dan banyak (kedatangan) hari akhir dan ia banyak menyebut Allah." [QS 33:21]Memang, akhlak dan perbuatan Rasulullah SAW sepanjang hayatnya merupakan contoh tertinggi dan teladan bagi setiap muslim yang ingin mereguk ridha Allah SWT. Karena itu, para ulama dan penulis buku sejarah hidup Nabi SAW berupaya mengetahui bagaimana Rasulullah SAW mendirikan shalat, Demikian juga halanya dengan wudlu, haji doa dan hal-hal lain yang jika dilaksanakan dengan baik menyebabkan seorang mukmin menggapai kebahagiaan jiwa di dunia dan ganjaran yang baik di akhirat.
Shalat, sebagaimana cabang keimanan lainnya, terdiri dari 2 bagian. Pertama, berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik lahirilah, seperti mengangkat kedua tangan saat takbir, rukuk, ikhtidal dan sujud. Sedangkan yang kedua sekaligus yang terpenting adalah bahwa seorang yang shalat harus memiliki niat tulus. Dalam hatinya harus terpatri kesadaran bahwa dirinya menyembah Allah SWT untuk mengingat (dzikir), mensyukuri segala nikmat dan menggapai ridhaNya dengan meyakini bahwa kesuksesan sejati justru terletak di akhirat, Kehidupan dunia hanyalah kenikmatan semu, sebagaimana ditegaskaqn Allah SWT dalam Al Quran:
"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." [QS 57:20]Ketika mengangkat kepala dari sujud, Rasulullah membaca takbir. Apabila bangkit dari 2 rakaat, Rasulullah SAW lalu kembali membaca takbir.
Muslim dalam Shahihnya menjelaskan pendapat para fukaha mengenai shalat Rasulullah SAW, "Rasulullah SAW bertakbir ketika memulai shalat. Dari ucapan para sahabat, dapat disimpulkan bahwa takbir harus dilakukan beriringan dengan gerakan shalat. Rasulullah SAW mulai membaca takbir ketika akan rukuk, dan terus membacanya sampai benar-benar rukuk, lalu baru membaca tasbih dalam rukuk. Kemudian beliau mulai membaca takbir kembali ketika hendak melakukan sujud dan memanjangkan bacaan itu sampai dahinya benar-benar menyentuh tanah (tempat sujud). Setelah itu, barulah beliau mulai membaca tasbih dalam sujud. Rasulullah SAW mulai mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah," ketika hendak berdiri dari rukuk dan terus mengucapkannya hingga berdirinya sempurna. Kemudian barulah beliau membaca zikir dalam iktidal, "Rabbana lakal hamd." Begitu bangkit dari tasyahud pertama, beliau juga membaca takbir dan terus memanjangkannya hingga tegak berdiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakanlah Bahasa yang Santun