Kamis, 04 Oktober 2012

Berpakaian Tapi Telanjang

Tren yang sedang mewabah ini adalah gambaran Rasulullah SAW kepada kaum wanita yang berbusana tapi masih memperlihatkan aurat. Misalnya, pakaian transpran dan tipis atau pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya seperti di samping.

Abu Hurairah RA meriwayatkam sebuah hadis tentang para wanita tersebut:
"Wanita yang berpakaian tapi telanjang adalah wanita yang provokatif dan menyimpang. Ia takkan masuk surga." (HR Bukhari)
 
Maksud "provokatif" adalah mengajak wanita lain untuk mengikuti apa yang menjadi kebiasaannnya, sebagaimana ia juga mengajal para pria untuk berbuat maksiat.

Wanita yang berpakaian tapi telanjang tentunya menyimpang dari jalan yang benar. Ironisnya, banyak sekali wanita sejenis itu yang berjejalan di tengah-tengah masyarakat, tanpa kenal malu sama sekali. Ada yang memakai celana panjang ketat yang benar-benar memamerkan lekuk tubuh sehingga benar-benar menarik nafsu syahwat para pria.

Dalam kondisi demikian, pria mukmin yang tunduk kepada Allah SWT dan Hari Perhitungan hendaknya tak memerhatikan mereka jika secara kebetulan bertemu di jalan atau tempat tertentu. Gambaran wanita berpakaian tapi telanjang tersebut cocok jika disamakan dengan kaum wanita yang mengenakan busana mini. Kejahatan wanita yang tampil memakai swimming suit di kolam renang/pantai lebih hebat di sisi Allah SWT daripada wanita berpakaian tapi telanjang.

Dalam hal ini, kita harus menyadarkan para orangtua dan suami yang membiarkan anak dan istrinya mengenakan celana ketat atau berbusana mini. Merekalah yang harus bertanggung jawab untuk semua itu. Dalam Al Quran, Allah berfirman:
"Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya berupa manusia dan berbatuan. Di dalamnya terdapat malaikat kasar dan keras. Mereka tidak pernah melanggar perintah Allah dan semua yang disuruh olehNya." [QS 66:6]
 
Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq bercerita, "Suatu hari adiknya yang bernama Asma, datang kepadanya. Saat itu, Rasulullah SAW sedang berada di rumah. Asma datang dengan mengenakan pakaian transparan. Rasulullah SAW pun berpaling enggan melihatnya. Lalu dengan tegas, beliau berkata, 'Apabila wanita pernah mengalami balig (haid), seluruh tubuhnya tak boleh terlihat kecuali ini (beliau menunjuk ke wajah dan telapak tangannya).'"

Setelah wanita itu balig, tanda-tanda kegadisannya pun mulai tampak di sekujur tubuhnya, sehingga pandangan pria terhadapnya akan berbeda. Jika mengenakan pakaian transparan yang menampakkan aurat tubuhnya, maka ia telah berdosa besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gunakanlah Bahasa yang Santun