Para periwayat Nabi Muhammad SAW menyebutkan berbagai fakta yang menunjukkan kelembutan watak Rasulullah SAW. Beliau tak pernah marah kecuali terhadap orang yang melanggar ketentuan Allah SWT. Sebagai contoh:
Suatu hari rombongan Yahudi mendatangi Rasulullah SAW yang saat itu asyik bercakap-cakap dengan istrinya, Aisyah. Ketika menghadap Nabi SAW, mereka mengucap "Assamu'alaikum." Mereka mengucapkan assam yang artinya kematian/kehancuran, sebagai ganti assalam yang artinya keselamatan/kesejahteraan.
Nabi pun menjawab, "Wa'alaikum (semoga kembali padamu)." Memahami maksud busuk mereka, Aisyah tak mampu menahan emosinya. "Bahkan kalian sendiri akan binasa. Allah SWT melaknat dan memurkai kalian!" Sergah Aisyah. Melihat Aisyah sangat marah, mereka pun pergi sambil menggeleng-gelengkan kepala
Melihat kejadian tersebut, Rasulullah SAW tersenyum lembut dan berkata, "Tahan, wahai Aisyah. Berkatalah yang lembut, jangan kasar." Masih dalam keadaan jengkel, Aisyah berkata, "Apakah Anda tak mendengar apa yang mereka ucapkan?" Sambil tersenyum, Nabi SAW balik bertanya, "Tidakkah engkau dengar apa yang kukatakan? Aku membalas ucapan mereka, dan balasan ku dikabulkan (Allah), sedangkan ucapan mereka tidak dikabulkan." (HR Muslim Tirmidzi)Allah SWT benar-benar mengabulkan ucapan Rasulullah SAW. Rombongan kaum Yahudi tersebut mati kehausan setelah tersesat di tengah Gurun Sahara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakanlah Bahasa yang Santun